MEMBANGUN KARAKTER JUJUR DALAM PENDIDIKAN

Kejujuran dalam dunia pendidikan pada saat ini merupakan sesuatu yang sangat berharga dan cukup sulit di terapkan apalagi dikembangkan. Kalau ditelusuri sebab akibatnya seperti benang kusut yang tidak mungkin terurai lagi. Berbagai fenomena ketidakjujuran dalam pendidikan di sekolah sudah menjadi rahasia umum. Kita tahu yang kita lakukan salah dan  tidak benar tetapi tetap dilakukan, dan atau mungkin terpaksa untuk melakukannya. Hati nurani berbisik jangan lakukan, tetapi bisikan lain memaksa untuk melakukanya. Terkadang kita berfikir kelangkaan kejujuran ini karena tindakan-tindakan kita pelaku pendidikan, kita terlibat menciderai kejujuran di dunia pendidikan ini. Kita sesama kita sering berdiskusi bahwa kita harus berbuat jujur terutama untuk pendidikan, kita sangat mencintai anak didik kita, kita harus menyelamatkan genarasi emas bangsa ini. Kita sama-sama mempunyai mimpi yang besar dalam bidang pendidikan.

Sebagai pelaku pendidikan kita sadar seharusnya kita yang terlebih dahulu berkarakter jujur, kita harus menjadi tauladan dalam mengembangkan karakter jujur. Kenyataanya sadar atau tidak sadar kita telah mengabaikan proses, tidak transparan, memuja pencitraan dan mau melakukan tindakan manipulatif. Tanpa disadari kita  telah mengajarkan ketidakjujuran kepada anak didik kita. Berbagai masalah mungkin akan menimpa kita jika berbuat kejujuran, seperti anak didik kita mempunyai nilai yang tidak mampu bersaing,  anak didik kita bisa-bisa banyak yang tinggal kelas atau tidak lulus. Nama baik sekolah kita akan tercoreng, dinas pendidikan kita akan mendapat rapor merah. Daerah kita tidak lagi diperhitungkan di tingkat nasional dan sebagainya. Apabila kejujuran  sudah lama ditinggalkan, maka akan berakibat bahwa perbuatan tidak jujur adalah sesuatu hal yang biasa; membudaya dan mengakar.

Apakah jika kita berbuat ketidakjujuran tidak akan ada masalah? Ternyata tetap menimbulkan masalah. Masalahnya kemungkinan lebih terasa lima tahun, sepuluh tahun, lima belas tahun yang akan datang (dampaknya jangka panjang). Jika membandingkan dampak jangka pendek dengan jangka panjang yang ditimbulkan karena kejujuran atau ketidak jujuran di atas mungkin dampak jangka pendek kurang terasa, sehingga mereka tega melakukannya. Pada hal ketidakjujuran dalam dunia pendidikan yang menjadi korban yang sesungguhnya adalah anak didik kita, generasi penerus bangsa di masa depan. Persaingan tidak sehat akan meningkat, mutu dan kualitas tidak sesuai, ketidakjujuran akan semakin berkembang. Yang malas semakin malas, dan yang jujur semakin kecewa dan sakit hati karena mendapatkan nilai di bawah mereka yang tidak jujur. Tidak ditemukan keadilan, yang jujur akan tertindas, atau dibatasi, lebih parahnya yang jujur dikatakan pengkhianat. Untuk jangka panjangnya ketidakjujuran akan berdampak buruk bagi bangsa dan negara. Pemimpin-pemimpin masa depan akan cenderung berperilaku tidak jujur juga, karena perbuatan tidak jujur berkemungkinan besar akan mempengaruhi seseorang untuk  berperilaku salah dan menyimpang.

Kalau ditanya hati nurani, pasti kita ingin sekali selalu berbuat kejujuran terutama di dunia pendidikan. Mungkinkah kita akan membangun karakter jujur dalam pendidikan? Karena kejujuran yang kita mimpikan akan melewati jalan yang panjang dan berliku. Kita harus mencoba, kita harus melakukanya, kita harus kuat dan kita pasti bisa mewujudkannya. Pada awalnya mungkin akan terasa sangat sulit melakukanya. Kita mulai perjuangan ini sampai selesai, sehingga ditahun berikutnya akan ada perubahan yang lebih baik terlebih pada karakter jujur dalam dunia pendidikan terutama lagi di kota Padang tercinta.

Ayo kita membangun karakter jujur dalam pendidikan, karena kejujuran itu menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan menunjukkan kepada jalan menuju syurga”. (HR Bukhari). Kejujuran adalah modal dasar menuju kebaikan, baik di dunia maupun akhirat. Kita adalah orang-orang yang berani menyuarakan kejujuran sampai keakar-akarnya, kita  tidak mengharapkan popularitas, kita peduli dan mencintai pendidikan. Saatnya kita bangkit bahu membahu untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dengan membagun karakter jujur dalam dunia pendidikan.

Rizza Trisna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts